Monday, June 16, 2014

Hello Kitty Decor by Marco Group

Siapa yang tidak kenal Hello Kitty ? Tokoh kucing imut lucu menggemaskan yang tak pernah tua. Sejak jaman saya kecil orang tua memperkenalkan karakter  Hello kitty dalam berbagai bentuk produk, mulai dari kotak pensil hingga lunch box dan hingga kini  beberapa produk yang masih terlalu sayang untuk dilewatkan tetap akan saya beli. Tak lupa reaksi cewek2 akan berseru ”iih..lucu..” begitu melihat tokoh manis ini nempel di manapun.

Apa sih Hello Kitty ? Hello Kitty mengacu kepada cerita mengenai sekumpulan kucing yang terdiri dari karakter  yang saling berhubungan. Tokoh utamanya seperti yang ada pada  gambar adalah Kitty White yang lahir di London-Inggris, pada tgl 1 November . Tingginya seukuran 5 buah apel dan beratnya seukuran 3 buah apel. Sifatnya periang & baik hati dan kesukaannya adalah  membuat cookies,  pai apel  buatan ibunya, serta mengoleksi barang-barang lucu. Pelajaran yang menjadi favoritnya adalah bahasa inggris, musik & seni. 

Mengapa Keluarga White ini tidak memiliki mulut atau minim ekspresi (muhyo character) ? Menurut informasi  dari juru bicara Sanrio Grup yang melahirkannya, Mereka menginginkan agar setiap orang dapat memproyeksikan perasaannya “be happy or sad together with Hello Kitty”. Dengan kata lain karena karakter  Kitty tidak memiliki ekspresi, maka siapapun dapat dengan mudah menuangkan apapun emosi yang mereka rasakan. Selain itu dari sumber lainnya diperoleh keterangan bahwa Hello Kitty merupakan Duta Sanrio di seluruh dunia sehingga tidak terikat dengan bahasa manapun.


Kitty White pertama kali diperkenalkan di Amerika pada tahun 1976 dan sejak itu telah digunakan dalam berbagai merk produk dari perusahaan ternama, yaitu Bank of America, EVA Air, Simmons Jewelry Co dan masih banyak lagi.Belum lagi berbagai film, video games, cafĂ©, penghargaan UNICEFF- Special Friend of Children, juga taman bermain di Jepang dan Malaysia telah didedikasikan untuk Hello Kitty. 

Namun selain kisah manis mengenai Keluarga White, ada kisah yang menyeramkan juga di baliknya. Sebuah kasus pembunuhan brutal  di Hong Kong menggunakan boneka Kitty mermaid untuk menyembunyikan korbannya. Selain itu cerita rakyat mengenai asal muasal Hello Kitty adalah seorang Ibu yang  berhegosiasi dengan iblis demi nyawa anaknya yang sekarat karena kanker dengan memulai sebuah toko mainan yang  didedikasikan untuk iblis.

Ternyata banyak kisah di baliknya ya? Namun, Hello Kitty seolah tak lekang oleh jaman, tetap saja digemari dan seolah menjadi warisan dari para ibu kepada anak-anaknya dan selanjutnya. Bagi  kita yang ingin selalu dekat dengan Hello Kitty, dari bangun hingga kembali tidur, Marco Group memberikan pilihan berbagai furniture bergambar Hello Kitty untuk dekor kamar tidur. Di semua cabang Marco Home Store dapat ditemukan warna pink, trade mark si kucing lucu ini dengan berbagai gaya. Tertarik kan ? Ayo segera ke cabang Marco Home Store terdekat atau hubungi quick response Marco Group via bbm di 75A253A9 atau SMS/Whatsapp 081316476888.

Friday, June 13, 2014

HAPPY 9TH ANNIVERSARY MARCO HOME STORE

Angka 9 adalah angka yang istimewa. 9 berarti ‘qiu” dalam bahasa Mandarin, yaitu umur panjang, sehingga Istana Terlarang di Tiananmen-Beijing pun dibangun dengan 9,999 kamar. Tahun kemerdekaan Indonesia, yaitu 1945 1x9 sekali merdeka 4+5=9 tetap merdeka. Percaya atau tidak atau anggaplah hanya sebuah intermezzo untuk mengawali sebuah cerita.

Cerita dimulai sekitar tahun 2000 awal, saat riteler besar dengan konsep pasar modern atau hipermarket tengah booming, para  produsen dan manufaktur mengalami  masa sulitnya tarik menarik perihal diskon dan trading term untuk menempatkan produk mereka di jaringan toko riteler besar.  Ibarat lampu yang menyala terang di malam hari, sehingga mengundang banyak laron berdatangan, begitulah posisi riteler besar saat itu.

Salah satu grup usaha lokal yang sejak tahun 1980 sudah malang melintang di dunia perlengkapan  rumah dan kantor sebagai pemasok untuk pasar tradisional juga pasar modern, yaitu Marco Group juga mengalami masa tarik ulur dengan peritel modern berskala besar. Hingga pada suatu hari  timbul pemikiran dari para pemilik Marco Group bahwa sudah saatnya untuk berdiri di kaki sendiri dan menjadikan produk asli buatan Indonesia untuk menjadi tuan di rumah di negeri sendiri, maka tepatnya   pada tgl 15 Mei 2005 didirikanlah gerai Marco Group yang pertama, yaitu Marco Hard Diskon di Sunter Mall, Jakarta. Sejak itu dengan tetap berfokus pada memenuhi “kebutuhan rumah dan anda”, jaringan toko Marco Group semakin mengembangkan sayap dengan menambah toko berukuran lebih besar lagi dengan konsep baru yaitu Marco Home Store.

http://www.youtube.com/watch?v=kIHG4raNr5M
Pada tahun 2014 ini di usianya yang kesembilan, dengan penambahan gerai melalui pendirian toko baru hingga mengakuisisi jaringan ritel toko sejenis, yaitu Rumah Kita,  Marco Home Store telah memiliki 12 gerai, meliputi Jakarta, Bogor, Cibubur, Bekasi, Bandung dan Bali. Ditandai dengan grand opening gerai Marco Home Store, Blu Plaza-Bekasi, Marco Home Store merayakan hari jadinya yang kesembilan bersama keluarga besar Marco Group. Karyawan, manajemen hingga pengunjung dan para tamu undangan yang terdiri dari supplier, rekanan hingga asosiasi melebur dalam kehangatan dan kebersamaan.


Semoga saja dengan perayaan ulang tahun yang kesembilan, cerita keberhasilan selalu menghiasi perjalanan Marco Home Store dan kian melekat di hati pelanggan.








Wednesday, April 2, 2014

Hari Marketing Indonesia (HAMARI) - Cinta Produk Indonesia (bagian 2)

Mengapa marketing dan branding penting artinya ?
Dengan marketing dan branding kita akan mendapat pemahaman mengenai trend, selera, segmen pasar, budaya, kebiasaan dan bagaimana memberi pengalaman kepuasan, kenyamanan dan pengalaman positif bagi konsumen. Sehingga konsumen mulai dengan mencoba (awareness), kemudian menyukai (try), menjadi pelanggan setia (loyal customer) dan akhirnya menjadi promotor (advocacy).

Demikian sepintas ulasan dari Ibu Mari Pangestu-Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia pada peresmian HAMARI, 1 April 2014 di Balairung Soesila Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Jakarta.


Tepatnya pada tahun 2009, Kementerian Perdagangan, serta Kementerian Komunikasi & Informatika RI meluncurkan kampanye “Cinta Indonesia” dengan logo “100 % Cinta Indonesia” yang telah sering kali kita lihat pada kemasan, iklan atau materi promosi produk dalam negeri.

Ibu Mari Pangestu bersama Board of Advisor HAMARI (ka-ki) :
Pudjianto (Ketua APRINDO), Handaka Santosa (Ketua APPBI),
Handi Irawan (CEO Frontier), Yongky Susilo (Staf Ahli ARINDO)

Kampanye ini berbuah manis, karena menurut survey AC Nielsen, daya saing merek dan produk dalam negeri meningkat menjadi 58% dibanding produk luar negeri dan tertinggi di antara beberapa negara di kawasan Asia, bahkan Korea Selatan dan Jepang. Itulah contoh nyata peranan marketing dan branding bagi karya bangsa Indonesia.

Dalam rangka pencanangan  dan bulan HAMARI, selain kita berikan penghargaan untuk proses marketing di Indonesia, ingatlah untuk selalu menjadi duta produk dalam negeri dengan menggunakan  produk anak bangsa. 

Ibu Mari Pangestu bersama pengusaha lokal (ka-ki):
Meshvara (Direktur Hypermart), Tommy Kurniadi (NOIIOU),
Eddy Hartono (Hammer, Nail), Budihardjo (Marco Home Store)
Contoh nyatanya tentu saja, semakin mantap berbaju batik, mengedit foto 'selfie' kita dengan ‘picmix’, menyelam di Raja Ampat, berwisata ke Belitung, nyemil keripik pedas Maicih dan masih banyak yang bisa kita lakukan. 

Kalau bukan kita, siapa lagi ?

Salam kreatif !!



Hari Marketing Indonesia - HAMARI ( Bagian 1)

Tahukah Anda bahwa tgl. 1 April adalah Hari Marketing Indonesia ?
Dilatarbelakangi oleh kesadaran akan pentingnya peranan marketing dalam keberlangsungan hidup dan kemajuan suatu perusahaan, maka tepatnya pada tgl 3 Maret 2014 lalu, Bpk. Handi Irawan seorang pakar pemasaran terkemuka di Indonesia, sekaligus penggagas Top Brand Award memperkenalkan secara resmi tgl.1 April sebagai Hari Marketing Indonesia / HAMARI.

Menandai Hamari ini,  perusahaan dituntut agar senantiasa berinovasi, diasah untuk terus berkreasi, mewujudkan program & aktivitas marketing yang kreatif, memanjakan & memberikan suka cita kepada team marketing dan konsumennya, mendapatkan inspirasi untuk meningkatkan daya saing, serta menatap masa depan yang lebih baik.
Berbagai aktivitas yang dilakukan dalam menyambut HAMARI, di antaranya adalah  lomba kreativitas, pemberian promosi khusus, juga seminar sekaligus pencanangan Hari Marketing Indonesia oleh Staf Ahli Kemendag Ibu Arlinda Imbang Jaya, bertempat di Hotel Four Season, Jakarta 20 Maret lalu, yang dihadiri juga oleh perwakilan dari asosiasi pendukung, yaitu Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMI), Asosiasi Peritel Indonesia (APRINDO) dan Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI), serta undangan dari berbagai asosiasi lainnya.

Dalam seminar ini Ibu Arlinda menyampaikan bahwa Indonesia memegang peranan penting dalam perekonomian dunia, namun kadang kurang bangga dengan potensi diri sendiri, sehingga  marketing sangat dibutuhkan sebagai ujung tombak kekuatan produk dalam negeri untuk bersaing di kancah bisnis regional dan global. 
Pada seminar ini juga Bpk. Handi Irawan, Bpk. Adhi S. Lukman (GAPMMI), Bpk. Hari Darmawan (Founding Father Matahari Group), Yongky Susilo (Staf Ahli APRINDO) dan Handaka Santosa (APPBI) memberikan gambaran mengenai marketing dan branding dari berbagai sisi, namun semuanya memiliki visi yang sama untuk menjadikan produk dan brand Indonesia sebagai tuan rumah di negeri sendiri. 

Tunggu apalagi, mau beli kebutuhan rumah tangga ada Alfamart, Hypermart, Hero, Marco Homestore. Mau belanja kebutuhan fashion, ada Matahari, Centro, kalau mau kelas butik juga ada Coconut Island, The Executive, Yongki Shoes dan tentunya tidak melupakan  batik kebanggaan Indonesia, serta masih banyak lagi brand dalam negeri yang keren. Ayo, jadi marketeer produk Indonesia dengan mencintai dan menggunakannya.

Tampak dalam gambar Yongky Susilo (APRINDO), Eddy Hartono (Coconut Island), Budihardjo Iduansjah (Marco Home Store), Handaka Santosa (APPBI), Susanto (APPPMI)